

Ketika
Ayahku Ikang Fawzi jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Ibuku Marissa Haque yang dipertemukan didalam
filam arahan Sutradara Sophan Sophiaan berjudul "Tinggal Landas buat Kekasih" dimana Ibu Ichaku mendapatkan piala Citra sebagai Peran Pembantu Wanita Terbaik di FFI 1985 di Bandung, lagu kedua didalam album pertama Ayahku diperuntukkan bagi kisah cinta Ayah dan Ibuku didalam film tersebut. Terpilihnya lagu tersebut dikarenakan
introductory lagu sangat klasikal serta bermelodi manis, yang akhirnya dijadikan menjadi salah satu
theme song didalam film tersebut diatas -- dimana syairnya yang sangat berbau gejolak sosial diminta untuk diganti dengan syair cinta-kasih sesuai
moral message dari film arahan sutradara Sophan Sophiaan tersebut.
Lagu ke-2 yang terpilih tersebut berjudul
"Menanti Suatu Saat." Didalam album pertama Ayah Ikang-ku itu kelihatannya memang sudah ada tanda-tanda, bahwa lagu pertama Ayah Ikang dipersembahkan untuk perempuan pertama didalam hatinya, dan lagu
kedua dialbum yang sama adalah untuk perempuan kedua yang kelak akan mengisi hatinya serta membasuh perih luka dihati terdalamnya saat masih kuliah di FISIP-UI masa lalu -- perempuan kedua dihati Ayahku bernama
Marissa Grace Haque alias Ibu Ichaku tercinta.

Lagu pertama yang juga menjadi judul pada album pertama ayahku "Selamat Malam" itu berisi syair yang yang sangat miris. Khusus ditujukan Ayahku kepada kekasih hatinya--walau tidak dinyatakan secara eksplisit karena mendapatkan 'ancaman' akan 'dihabisi' oleh mantan calon ibu mertua ayah Ikangku tercinta bernama Ibu Nurmala Sitompul. Nah, sang perempuan mantan kekasih dari

Ayah Ikangku itu saat kuliah di Universitas Indonesia bernama Christine Panjaitan. Dan dia lah sang gadis yang tidak mungkin dinikahi oleh Ayah Ikangku karena selain ditentang keras selain oleh ibu Nurmala Sitompul Ibunya Tante Christine dan keluarga besar HKBP nya. Dengan alasan bahwa 'hanya' karena Ayah Ikangku tercinta bukan sesama suku Batak dan juga tidak mau murtad masuk HKBP (Huriah Kristen Batak Protestan).

Yah... yang sangat membanggakan diriku adalah bahwa pada kenyataannya Ayah Ikangku tercinta terbukti seorang Muslim taat dari garis keluarga Muhammadiyah. Akhirnya pilihan Ayah Ikangku tercinta bulat untuk memutuskan serta meninggalkan Tante Christine Panjaitan. Tekad Ayahku alhamdulillah
diijabah hadiah oleh Allah SWT yang 'kontan' menggantikan posisi Tante Christine Panjaitan dihati Ayah Ikangku dengan Ibuku Marissa Grace binti Haji Allen Haque--seorang gadis berasal dari keluarga
mu'alaf Katolik ta'at yang kemudian menjadi pejuang Islam tangguh buah dari pendekatan pemahaman Islam buah
dakwah bil lisan dan
bil hal oleh Kakek Buyutku seorang India Islam dari kota Lucknow, Uttar Pradesh, North India.
Ibuku Marissa Grace yang kemudian dipilih oleh ayah Ikangku alhamdulillah (terimakasih Ya Allaaah...) dianggap oleh masyarakat saat itu sebagai hadiah pengganti dari Allah dengan diferensiasi: (1)lebih comprehensively sharp and smart;(2) lebih cantik; (3) lebih setia; dan kata Ayah Ikangku ini yang terpenting bahwa Ibu Ichaku: (4) lebih menyenangkan hatinyakarena memiliki 'kelebihan tertentu' didalam menyenangkan pasangan nikahnya yang menjadi CIRI KHAS perempuan keturunan Madura... hehehe... entah apa maksud Ayah Ikangku ituuuuu...
Insya Allah benar demikian adanya cerita ikhlasku ini.
Nah, semua kisah takdir cinta tersebut diatas dibasuh kemudian oleh gerimis cinta romantis Ikang Fawzi & Marissa Haque, kedua orang tuaku tercinta, menjadi kemungkinan atas jasa baik PT Gramedia Films dan Sutradara (alm) Sophan Sophiaan/suami Aktris Widyawati didalam film berjudul "Tinggal Landas buat Kekasih."
Side A1. Selamat Malam (Ikang Fawzi) - Ikang Fawzi
2. Menanti Suatu Saat (Ikang Fawzi) - Ikang Fawzi
3. Wajah Dunia (James F Sundah) - Ikang Fawzi
4. Kuingin Bertanya (Candra Darusman) - Ikang Fawzi
5. Langkah Cita (Ikang Fawzi) - Ikang Fawzi
Side B1. Krisis (Ian Anton / Areng Widodo) - Ikang Fawzi
2. Gema Rock Indonesia (Ikang Fawzi) - Ikang Fawzi
3. Jangan Sampai Ternoda (Ikang Fawzi) - Ikang Fawzi
4. Andaikan Saja (Ikang Fawzi) - Ikang Fawzi
5. Menunggu ( Ikang Fawzi) - Ikang Fawzi
Para PendukungMusic director: Addie M.S.
Arrangement: Addie M.S., Raidy Noor : Arranement (Andaikan Saja &
Jangan Sampai Ternoda)
Keyboard: Addie M.S.Bass: Raidy Noor
Guitar: Ian Antono (
Backing vocal pada lagu "Krisis")
Drums: Yaya M., (Drum pada "Gema Rock Indonesia" oleh Ikang Fawzi)
Flute: Nano T. Sting section: Suryati Supilin, Jap Tji Kien, Edo Braceros,
Tjan Kuang Tju, Zulkifli Arifin
Recording engineer: Isan & Addie M.S.
Recording studio: Jackson Recording Studio
Duplicating: Alpha One
Graphic design: Lesin